Pendahuluan
Kata Pengantar
Assalamualaikum.wr.wb
salam dan bahagia,salam sejahtera untuk semuanya
Terima kasih kepada ibu dosen psikologi,temen-temen serta orang-orang yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Kami penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Saya menerima semua kritik dan saran yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Latar Belakang
Assalamualaikum.wr.wb
salam dan bahagia,salam sejahtera untuk semuanya
Terima kasih kepada ibu dosen psikologi,temen-temen serta orang-orang yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Kami penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Saya menerima semua kritik dan saran yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Latar Belakang
Dewasa ini permasalahan mengenai perilaku merokok semakin meningkat di Indonesia. Gencarnya promosi tentang rokok banyak menyorot perhatian masyarakat. Bahaya akan penggunaan rokok tidak lagi diindahkan oleh masyarakat. Hal ini terbukti dari beberapa temuan tentang survey yang dilakukan WHO yang menyatakan jumlah perokok di Indonesia sudah pada taraf yang sangat mengkhawatirkan.
ISI
Pengaruh Anak Kecil Terkena Asap Rokok Membuat Masalah Kesehatan Mental
Pengaruh Anak Kecil Terkena Asap Rokok Membuat Masalah Kesehatan Mental
Sementara itu pada anak usia 9 sampai 17 tahun, 1 dari 5 orang telah terdiagnosis dengan beberapa jenis gangguan mental atau kecanduan. Untuk melihat apakah data statistik tersebut terkait, Hamer dan koleganya mempelajari 901 anak-anak tidak merokok usia 4-8 tahun. Peneliti mengukur tingkat produk sampingan dari asap rokok pada air liur anak-anak untuk mengukur paparan asap dan juga meminta orangtua mengisi kuesioner tentang emosi anak, masalah perilaku dan sosial. Semakin banyak anak terkena asap rokok, maka kesehatan mentalnya akan semakin buruk, terutama anak menjadi hiperaktif dan berkelakuan buruk. Asap rokok sekunder (perokok pasif) dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada anak-anak, apalagi yang sudah mulai terpapar sejak dalam kandungan.
1. Zat-zat Berbahaya Bagi Kehamilan ::
Masa-masa kehamilan merupakan masa-masa penting dan kritis bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi yang dikandung. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut sangat dipengaruhi oleh zat-zat yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan janin. Banyak zat-zat berbahaya yang beredar di sekeliling kita. Zat-zat berbahaya tersebut sangat membahayakan kesehatan ibu-ibu hamil beserta bayi yang dikandungnya.
o Dalam darah perokok kadar karbon moniksidanya lebih tinggi. Perempuan perokok yang hamil harus menghentikan kebiasaan merokoknya karena akan sangat merugikan kesehatan janin yang dikandung. Karbon monoksida akan terkonsentrasi dalam darah janin. Karbondioksida akan meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa ke dalam darah. Semakin banyak jumlah karbonmonoksida dalam darah janin, maka akan semakin rendah berat badan bayi saat lahir.
Menurut penelitan, ibu perokok biasanya akan melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih rendah 200 gram dari bayi yang dilahirkan dari ibu bukan perokok. Bayi dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap berbagai ; perokok. Bayi dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap berbagai infeksi, bisa terkena berbagai masalah kesehatan dan lebih kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup.
o Kematian neonatal lebih sering terjadi pada janin yang ibunya perokok. Ibu-ibu yang masih terus merokok setelah bulan keempat kehamilan memiliki resiko hampir sepertiga bayinya mati dalam seminggu setelah lahir.
o Asap rokok menyebabkan bayi sangat beresiko mengalami gangguan kesehatan selama tahun pertama kehidupannya. Bayi cenderung menderita bronchitis dan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kematian mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Anak-anak seringkali menjadi korban dari asap rokok yang dihisap ayah atau anggota keluarganya yang lain. Studi besar terbaru menunjukkan bahwa sering terkena asap rokok membuat anak-anak lebih berjuang dengan masalah kesehatan mental.
“Temuan ini semakin mendesak orangtuauntuk dapat berhenti merokok atau paling tidak merokok di luar rumah,agar asap rokok tidak dihisapnya tidak berdampak buruk pada orang lain terutama anak-anak.
Menurut Hamer, sudah banyak diketahui bahwa asap rokok terkait dengan banyak masalah kesehatan fisik pada anak-anak. Tapi selama ini sisi kesehatan mental belum dieksplorasi. Dari data US Department of Health and Human Services yang digunakan dalam penelitian, diketahui bahwa terdapat 2 dari 3 anak berusia antara 3 hingga 11 tahun yang sudah terkena asap rokok di AS. Sementara itu pada anak usia 9 sampai 17 tahun, 1 dari 5 orang telah terdiagnosis dengan beberapa jenis gangguan mental atau kecanduan.
Berdasarkan hasil studi yang telah dilaporkan dalam Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine, menunjukkan bahwa semakin banyak anak terkena asap rokok, maka kesehatan mentalnya akan semakin buruk, terutama anak menjadi hiperaktif dan berkelakuan buruk. "Belum jelas bagaimana asap rokok akan memicu masalah mental. Tapi ini bisa juga berhubungan dengan efek asap pada bahan kimia di otak seperti dopamin. Faktor genetika juga bisa bermain. Yang jelas, jangan paksa anak-anak bernapas dengan asap rokok setiap hari," tegas Hamer.
Teori-teori kesehatan mental :
- Hamer, Dr. Michael Weitzman dari New York University Medical Center, yang tidak terlibat dalam penelitian, juga memperkuat bukti bahwa asap rokok sekunder (perokok pasif) dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada anak-anak, apalagi yang sudah mulai terpapar sejak dalam kandungan Banyak orang sekarang menyadari bahwa paparan asap meningkatkan risiko bayi mengalami Sudden Infant Death Syndrome atau sindrom kematian bayi mendadak, infeksi telinga dan asma. Asap rokok juga menimbulkan beban besar pada kualitas hidup anak-anak, keluarga dan masyarakat, karena meningkatkan masalah kesehatan mental anak-anak.
- Dr Angela Paradis dari Harvard School of Public Health, Boston, yang memimpin penelitian, dilansir Dailymail, Paparan asap rokok di rahim dapat membahayakan perkembangan daerah otak yang mempengaruhi perilaku, juga transmisi sinyal kimia penting yang digunakan untuk pemusatan perhatian dan kontrol impuls
- Menurut Dr Paradis, penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa paparan asap rokok di rahim berisiko tinggi menyebabkan anak mengalami gangguan impuls perhatian dan hiperaktif atau ADHD.
.
Nama : ELSA.MARISA.S
KELAS : 2 PA 03
NPM : 13509429
( KESEHATAN Mental # )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar